Latest News

Wednesday, October 12, 2016

Gadis yang dijuluki "Gajah Bengkak" ini telah merubah standar kecantikan jadi lebih tinggi

Dari peradaban nenek moyang yang segala aktifitasnya masih menggunakan hingga peradaban modern yang hampir segala aktifitasnya tergantikan oleh robot, standar kecantikan tidak pernah berubah, standar kecantikan tidak berganti menjadi seperti ini atau seperti itu. Dari dulu standarnya  masih sama yaitu langsing, tinggi semampai, matanya lebar dan jernih dikombinasi dengan bentuk wajah yang simetris, atau yang lainnya.

standar kecantikan
Intan Kemala Sari telah merubah standar kecantikan menjadi lebih tinggi lagi dengan tingginya ilmu pengetahuan, kecerdasan dan prestasi (sumber gambar:instagram.com/kemalasari via idntimes.com)

Kecantikan adalah sesuatu yang sakral dan penting sekali bagi kaum hawa, bahkan saking pentingnya, kecantikan itu bisa mewakili kehormatan mereka dari pandangan kaum pria.

Mereka yang memegang standar kecantikan begitu dipuja dan disegani

Akan tetapi ternyata ke-sakralan kecantikan wanita itu berbanding terbalik dengan mereka (wanita) yang tidak memiliki kriteria-kriteria kecantikan, seperti gemuk, pendek, hidung pesek, mata sipit, dan lain sebagainya.

Kondisi yang berbanding terbalik itu semakin parah dengan datangnya kata-kata yang tidak mengenakkan, mereka seringkali mendapat bully dari orang lain sekalipun hanya lewat kata-kata ejekan semata. Tapi ketahuilah bahwa rasanya benar-benar menyakitkan.

Seperti yang dialami oleh seorang Intan Kemala Sari, dia memang terlahir dengan kondisi badan yang bisa dibilang gemuk sekali. Itulah yang menyebabkan banyak orang bilang ia tidak masuk dalam kategori cantik. Terdengar tidak adil memang, tapi itulah kenyataan yang pernah dialaminya.

Lambat laun, banyak orang yang telah menyadari bahwa ternyata cantik itu tidak harus selalu tinggi semampai, tidak harus berbadan langsing, tidak harus bermata bulat dan lebar, juga tidak harus berambut lurus

Intan Kemala Sari benar-benar telah membuktikannya

Bisa dikatakan bahwa Intan adalah pelopor pemberontakan standar kecantikan yang selama ini dipegang oleh dinasti langsing, dinasti wajah simetris, dinasti tinggi semampai, dan dinasti kecantikan lainnya. 

Secara tidak langsung Intan telah membuktikan bahwa seseorang yang nge-hits di media sosial tidak harus berkulit putih, berwajah simetris atau berpostur tinggi dan langsing dengan foto-foto yang sensual, ia justru dengan pernuh percaya diri berani menunjukkan betapa wanita gemuk itu juga punya hak untuk eksis, dan wanita yang gemuk itu juga mempunyai hak untuk dikatakan cantik.

Pada awalnya Intan tidak berhasil mengubah cara pandang orang-orang.

Yang ia dapatkan justru tanggapan-tanggapan miring tentang kondisi tubuhnya, ada yang mengatakan ia seperti gajah bengkak, ada juga yang mengatakan badak, ada lagi kata-kata ia seperti karung, bahkan sampai kata-kata bedug (musholla) pernah ia terima. Tidak hanya sekali, tapi berkali-kali

Bahkan ada seseorang yang pernah mengatakan bahwa badan gemuk yang dia miliki itu akan susah bagi Intan untuk mendapatkan pendamping pria.

Tapi apakah itu salahnya Intan? Tidak. Memang Dasar si pria-nya saja yang salah dalam mengartikan kata cantik. Sebab seorang pria sudah terdoktrin dalam benak mereka bahwa cantik adalah wanita yang bertubuh langsing, berkulit putih, dan lainnya.

Ngaku atau tidak, itulah alasan utama seorang wanita berusaha mati-matian untuk bisa tampil sesuai standar tersebut, untuk menarik perhatian pria.

Lantas bagaimana cara Intan mengubah pandangan seseorang tentang standar kecantikan itu?

Dia lebih memilih jalan lain untuk bisa mencapai standar cantik yang lebih tinggi, apa itu? Ilmu pengetahuan, kecerdasan dan prestasi. Profesi sebagai jurnalis yang sudah lama ia geluti memang menuntut dirinya untuk bisa menjadi pribadi yang cerdas dengan dibekali ilmu pengetahuan yang segudang. Alhasil, Intan mampu berdiri di tengah-tengah masyarakat dengan berbagai prestasi.

Seperti yang sudah penulis jelaskan di atas bahwa untuk mengubah pandangan seseorang tentang kecantikan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sulit dan teramat sulit. Bagi Intan, daripada memandang buruk orang lain bukankah akan lebih baik jika kita bisa lebih fokus lagi pada hal-hal yang postif.

No comments:

Post a Comment

Artikel Paling Dicari

Didukung Oleh: