Friday, November 4, 2016

Tanpa Seorang Ayah, Anak 12 Tahun Ini Berjuang Merawat Keluarganya

Tanpa Seorang Ayah, Anak 12 Tahun Ini Berjuang Merawat Keluarganya - Hidup merupakan kumpulan dari berbagai maslaah yang ada, kita tak akan pernah bisa lari dari masalah. Masalah akan selalu ada karena itu merupakan kodrat tuhan yang telah diberikan kepada kita, tuhan memberikan kita masalah pasti dengan sebuah paket solusinya. Berbahagialah orang yang menghadapai masalah dengan ketekunan dan rasa optimisme. Karena masalah yang ada pada kita sebenarnya adalah sebuah ujian untuk meningkatkan level kesempurnaan kita di dunia.

Berjuang Merawat Keluarganya


Bagi anda yang masih bisa bersantai di rumah, bercengkrama dengan keluarga, makan selalu enak bersyukurlah terhadap nikmat tuhan tersebut, karena masih banyak dan jutaan orang yang hidupnya masih terlunta-lunta, mau makan saja mereka harus berjuang keras dengan sepenuh tenaga, mau tidur saja mereka harus menyelesaikan tugasnya dulu, karena mereka tak akan bisa tidur sebelum tugas mereka diselesaikan, berikut ini merupakan sebuah kisah yang layak kita jadikan teladan, bagaimana seorang remaja 12 tahun mampu menjalani hidup yang berbeda dengan teman-teman sebayanya. Berikut kisah inspiratif ini selengkapnya.

Abang nama remaja tersebut, sebutan itu yang memberikan adik-adiknya. Pada mulanya nasib anak itu juga normal seperti anak pada umumnya, tetapi nasibnya berubah drastis sejak 3 tahun yang lalu dimana kedua orang tuanya  harus bercerai. Setelah perceraian itu ibunya yang bernama Madam Nora, menyisakan hutang sejumlah ribuan dolar dan ayahnya pergi entah kemana. Sementara dari perceraian ayahnya mereka dikaruniai 5 orang anak dan abanglah yang menjadi anak sulung mereka.

Dampak dari perceraian tersebut sangat terasa sekali bagi abang, karena di bulan-bulan berikutnya ia harus menerima keadaan yang lebih pahit lagi yaitu ibunya mengalami sakit diabetes dan harus bolak-balik pergi ke rumah sakit, uang keluarga pun sudah tidak ada jadi sang abang lah yang harus mencukupi kebutuhan keempat adik-adiknya serta keperluan rumah tangga lainnya.

Dalam Keseharian Menjadi Kakak, Ayah Sekaligus Ibu

Abang yang menjadi anak bungsu harus benar-benar menghadapi kenyataan yang sangat pahit, ia harus bangun pukul 03.00 dini hari, kemudian ia memasak makanan untuk keempat adiknya, sampai pukul 05.00 kemudian setelah itu satu persatu adiknya dimandikan dan diberi makan, dengan sangat telaten Abang menyuapi adik-adiknya, selepas itu abang menyiapkan perbekalan adik-adiknya dan kemudian mengajak ketiga adiknya untuk bersekolah, sedangkan adik nya bungsu dia antarkan ke rumah neneknya, setelah pulang sekolah ia pun langsung menyiapkan makanan untuk makan siang keempat adiknya, setelah itu membantu adik-adiknya mengerjakan pekerjaan rumah dan juga  persiapan untuk makan malam adiknya, ia pun harus tidur lebih dari pukul sebelas malam karena hsrus menunggu keempat adiknya tidur dulu, juga sekalian membersihkan rumah.

Baca juga : Modal pernikahan pasangan ini hanya 2 juta, SUMPAH alasannya bikin terenyuh

Sebenarnya Madam Nora sangat kasihan melihat kehidupan Abang yang begitu penuh dengan kesusahan tapi harus bagaimana lagi ia pun sudah tak berdaya juga. Dalam kehidupan yang begitu keras tersebut Abang pun tidak mengenal kata menyerah, ia merupakan anak yang bisa dibilang memiliki prestasi yang lumayan dan tidak kalah jauh dengan teman sebayanya. Melihat ketekunan dan keuletan sang abang dalam mengurus adik-adiknya, akhirnya banyak orang yang merasa iba terhadap kehidupan Abang dan keluarga, akhirnya banyak donasi yang berdatangan kepada mereka, semua itu merupakan anugerah tuhan bagi kehidupan sang Abang dan keluarga.

Dari kisah ini yuk mari kita berkaca, dan bertanya kepada kita sendiri, sudah seberapa besar  motivasi kita untuk  bisa menjalani kehidupan, seberapa besarkah kita bersyukur atas nikmat tuhan yang diberikan kepada kita. 

No comments:

Post a Comment

Artikel Paling Dicari

Didukung Oleh: