Latest News

Tuesday, November 3, 2015

Peneliti ini digigit ular berbisa, dan mencatat reaksinya sebelum meninggal

Pada tahun 1957, Karl P. Schmidt, seorang ahli ular dan pakar herpetologi, bekerja di Field Museum of Natural History di Chicago, IL. Pada tanggal 25 September, ia meneliti ular berbisa sepanjang 30-inci yang dibawa ke museum; tujuannya adalah untuk mengidentifikasi ular baru.

Dia percaya makhluk itu adalah ular berbisa dari Afrika, hampir seperti ular boomslang. Proses identifikasi mengalami kesulitan sebab terdapat tanda-tanda yang tidak lazim pada ular tersebut.

Image: Flickr / Rouan van der Ende

Namun, setelah beberapa saat melakukan penelitian, semua digagalkan oleh sebuah bencana yang tak terduga.

Dia digigit ular tersebut. Meskipun terjadi reaksi yang cepat, dia tidak lantas memanggil petugas medis untuk memberikan pertolongan. Dia justru terus mencatat dengan begitu cepat secepat reaksi racun yang terus menjalar ke tubuhnya. Ia benar-benar mendokumentasikan efek dari racun tersebut dalam "Buku Harian Kematian".

He was bitten. His reaction, though, wasn't to immediately seek medical attention. Instead, he documented the effects of the venom in a "death diary."
Image: Tumblr via viralnova.com
Di dalam video ini, Tom McNamara menjelaskan bagaimana Karl P. Schmidt menghadapi detik-detik terakhirnya. Rinciannya benar-benar aneh dan tragis.



Beberapa jam sebelum ia meninggal, Schmidt diminta untuk ke dokter, tapi dia menolak. Dia percaya bahwa pergi ke dokter hanya akan "mengacaukan gejala-gejala" dari reaksi racun ular tersebut. Dia adalah seorang ilmuwan yang begitu penasaran dan sangat cermat, bahkan jika harus nyawa yang menjadi taruhannya. Dia hanya ingin mengidentifikasi ular dan mendapatkan data secara rinci (meskipun fatal) dari reaksi sebuah gigitan ular. Sungguh seorang ilmuwan sejati dengan sebuah penelitian yang besar, hebat, namun tragis.

1 comment:

  1. I think your blog is great to read and if you can you should update your blog to make it look nicer
    sanadomino

    ReplyDelete

Artikel Paling Dicari

Didukung Oleh: