Kutu Kupred - Do'a ibu memang dikenal mustajabah atau muda diijabahi (mudah terkabulkan) oleh Tuhan. Dan berikut ini adalah kisah tentang seorang ibu yang digugat oleh anak kandungnya sendiri beserta menantunya dengan gugatan uang dengan jumlah yang sangat tinggi sekali.
 |
| anak Gugat ibu kandungnya, foto: warungkopi.okezone.com |
Do'a ibu itu keluar dari mmulut seorang ibu bernama Siti Rokayah (83), dan memiliki beberapa orang anak, dan salah satu anaknya yang kini tinggal di Jakarta itulah yang telah menggugat Ibu Rokayah dengan gugatan uang sebesar 1,8 Miliar. Gugatan tersebut diajukan di pengadilan Negeri Kabupaten Garut Jawa Barat.
Baca juga:
Ibu Rokayah digugat oleh anaknya dengan uang sebesar itu karena hutang piutang yang berawal sejak tahun 2001 sebesar 20 juta rupiah. Entah apa yang ada dibenak anak ibu Rokayah ini hingga sekarang dirinya justru menggugat hutang piutang tersebut dengan uang sebesar itu. Jika dipikir-pikir, gugatan tersebut memang sangat tidak masuk akal. Bagaimana tidak, hutang piutang yang awalnya hanya sebesar 20 juta sekarang harus di bayar dengan uang sebesar 1,8 Milliar. Sungguh jumlah yang teramat jauh sekali.
Namun demikian, Ibu Rokayah selaku ibu kandungnya sendiri tidak pernah merasa benci pada anaknya tersebut, sadar bahwa ibu rokayah tidak mampu berbuat apa-apa di pengadilan, Ibu Rokayah menuruti saja keinginan anak yang bisa dikatakan durhaka itu.
Hanya saja, Ibu Rokayah mengaku bahwa ketika itu dirinya hanya sanggup membayar dengan uang sejumlah 120 juta saja. Parahnya, si anak itu bukannya menerima apa adanya pemberian ibu kandungnya, dia menolak jika hanya dibayar dengan uang sejumlah 120 juta rupiah dan tetap bersikukuh agar ibu kandungnya itu membayar dengan jumlah yang ia inginkan, yaitu 1,8 milliar.
Baca juga:
Kasih sayang yang dimiliki Ibu Rokayah terhadap anak durhaka itu nyatanya masih tetap kuat di dalam hatinya, Ibu Rokayah tetap mendoakan kebaikan bagi anaknya dan dia berharap anaknya cepat sadar dengan apa yang sudah ia lakukan. Ibu Rokayah juga berharap bahwa persidangan ini cepat selesai dan menemukan titik terang.
"Sebagai ibu saya selalu mendo'akan yang terbaik bagi anak-anak saya, itu sudah pasti. Saya selalu berdo'a agar anak-anak saya menjadi orang yang shaleh dan shalehah", begitulah do'a ibu rokayah kepada semua anaknya. Kesalahan sebesar apapun tidak akan bisa memecah kuatnya kasih sayang ibu Rokayah pada anaknya.
Amih, yang juga salah satu anak dari Ibu Rokayah juga mengatakan bahwa semoga permasalahan ini cepat selesai, dia juga menyarankan kepada saudara laki-lakinya yang menggugat ibu Rokayah itu tidak egois. "Ya, saya berharap masalah ini cepat selesai, tong mawa kareup sorangan (jangan egois). Kasihan melihat ibu seperti itu", kata Amih.
Amih, yang juga salah satu anak dari Ibu Rokayah juga mengatakan bahwa semoga permasalahan ini cepat selesai, dia juga menyarankan kepada saudara laki-lakinya yang menggugat ibu Rokayah itu tidak egois. "Ya, saya berharap masalah ini cepat selesai, tong mawa kareup sorangan (jangan egois). Kasihan melihat ibu seperti itu", kata Amih.
Baca juga:
Kesaksian Ajudan Bung Karno: Mobil ditepuk 3 kali, kebal bom dan peluru
Amih juga menuturkan bahwa dulu suami dari saudara laki-lakinya itu (menantu ibu rokayah) adalah orang yang sangat baik sekali, dia juga sangat baik terhadap orang tua dan mertuanya. Ibu Rokayah kabarnya juga sempat menangis ketika bertemu dengan anaknya yang telah menggugatnya. Tangisan ibu rokayah itu lebih kepada perasaan rindunya pada anaknya tersebut. Bukan karena permasalahan gugatan yang ia tuntut.
Lebih lanjut lagi, Ibu Rokayah juga mengungkapkan bahwa jika saja masalah ini suda selesai, dirinya tetap akan menerima anaknya dengan senang hati untuk kembali lagi ke rumah dan berkumpul bersama dengan keluarga. Tidak akan ada perbedaan sama sekali sebelum atau setelah masalah gugatan itu diajukan ke pengadilan.
Hingga saat ini, kasus gugatan itu sudah memasuki persidangan yang ke-6 kalinya dan masih ditangani oleh pengadilan Negeri Garut. Sekali lagi, do'a ibu akan selalu dan tetap untuk kebaikan anak-anaknya. (www.kutukupred.com)
No comments:
Post a Comment